Doa Sholat Dhuha – Sholat dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalalahu alaihi wasalam dengan banyak sekali keutamaannya. Sayangnya, masih banyak orang yang belum tahu tentang keutaman dari sholat dhuha tersebut bahkan belum tahu cara melaksanakan sholat dhuha sesuai dengan ajaran Rasulullah. Berikut tata cara sholat dhuha, dzikir setelah sholat dhuha, dan keutamaan atau fadhillah dan rahasia dibalik sholat dhuha.
Video Keutamaan 4 Rakaat Sholat Dhuha
Daftar Isi
- 1 Video Keutamaan 4 Rakaat Sholat Dhuha
- 2 Syarat Sah Sholat Dhuha
- 3 Waktu Sholat Dhuha
- 4 Niat Sholat Dhuha
- 5 Tata Cara Shola Dhuha
- 6 Bacaan Surat Sholat Dhuha
- 7 Doa Sholat Dhuha
- 8 Sholat Dhuha Berjamaah
- 9 7 Keutamaan atau Fadhilah Sholat Dhuha
- 9.1 1. Sholat dhuha merupakan salah satu wasiat Nabi Muhammad Shalalahu alaihi wasalam
- 9.2 2. Mengganti sedekah dengan seluruh persendian
- 9.3 3. Sholat dhuha merupakan kebiasaan orang yang suka bertaubat
- 9.4 4. Jaminan dipenuhinya kebutuhan di sore harinya
- 9.5 5. Mendapat pahala seperti orang yang haji dan umroh
- 9.6 6. Sholatntya para Awwabin (Orang yang kembali taat)
- 9.7 7. Mendapat pahala seperti orang yang mendapatkan banyak harta rampasan perang
Syarat Sah Sholat Dhuha

Syarat agar sholat dhuha kita sah sama halnya seperti sholat yang lainnya. Sebelum melakukan sholat harus suci dari hadats besar maupun kecil. Bada dalam keadaan suci, tempat dan pakaian kita tidak ada najis. Harus menutup aurat. Kita harus tahu kapan waktu sholat dhuha dikerjakan. Terakhir menghadap ke arah kiblat.
Waktu Sholat Dhuha

Waktu sholat dhuha dimulai ketika matahari naik sampai condong ke arah barat. Jika di Indonesia waktu shalat dhuhanya dari beberapa jam sejak 20 menit sesudah matahari terbit sampai 15 menit menjelang dhuhur.
Di dalam fikih minhaji Imam Assyafi’i menerangkan bahwasannya waktu yang paling baik tandanya padang pasir berasa panas dan anak-anak unta beranjak.
Menurut pendapat Syaikh Musthafa Al Bugha beserta 4 ulama lainnya di dalam Muzhatul Muttaqin menerangkan: “ Waktu sholat dhuha mulainya dari matahari mulai meninggi hingga matahari dekat pada posisi tengah. Lebih utamanya ialah ketika matahari meninggi dan terasa panasnya.”
Berdasarkan penjelasan di atas waktu paling baik untuk melaksanakan shola dhuha ialah kurang lebih jam 09.00 WIB untuk daerah DKI Jakarta, dan pukul 08.30 WIB untuk daerah Surabaya.
Niat Sholat Dhuha

Seluruh ualam bersepakat bahwasannya tempat niatu uty ada di hati. Niat yang hanya dilafalkan saja tidak cukup. Lafal niat bukan sebuah sayart. Maksudnya, niat tidak harus dilafalkan. Akan tetapi, jumhur ulama selain dari madzhab Maliki, hukumnya adalah sunnah dengan tujuan untuk membantu hati supaya meneguhkan niat.
Dalam madzhab Maliki paling baik niat tidak dilafalkan sebab tidak ada contoh dari Nabi Shalalahu alaihi wasalam.
Di dalam madzhab Imam Syafi’i, lafal niat sholat dhuhanya sebagai berikut ini:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usolli sunnatadh dhuha rokataini mustaq bilal qiblati adaan lilahita’ala)
Tata Cara Shola Dhuha

Cara mengerjakan shalat dhuha ialah dengan 2 rakaat salam dua rakaat salam. Untuk jumlah rakaat minimal dikerjakan 2 rakaat. Terkadang Rasul mengerjakan 4 rakaat, terkadang pula 8 rakaat. Tapi, ada sebagian ulama juga yang tidak mebatasinya. Ada yang berkata 12 rakaat, dan ada juga yang bisa lebih banyak lagi sampai waktu dhuha selesai.
Tata cara sholat dhuha sama seperti sholat sunnah 2 rakaat pada biasanya, yakni:
- Berniat dalam hati
- Takbiratul ikhram, baiknya dilanjut doa iftitah
- Baca surat Al Fatihah
- Baca surat atau ayat Al Qur’an.
- Ruku’ secara tuma’ninah
- I’tidal secara tuma’ninah
- Sujud secara tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat atau ayat Al Qur’an.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam
Bacaan Surat Sholat Dhuha

Para ulama memilik pendapat bahwa tak ada hadist yang shaih yang menganjurkan untuk membaca surat tertentu dalam mengerjakan shalat dhuha. Beda dengan sholat subuh dan sholat jumat yang ada petunjuk yang disunnahkan dibaca saat rakaat ke satu dan kedua. Untuk sholat dhuha sendiri tidak ada ketentuannya.
Pendapat yang menganjurkan untuk membaca surat asy Syams di rakaat pertama dan membaca surat Ad Dhuha pada rakaat kedua berpijak pada riwayak berikut ini:
Para ulama menyebutkan bahwa hadits itu dhaif. Bahkan menurut Syaikh Al Alabani dalam kitabnya Shaih wa Dha’if Jamius Shaghir, hadits itu maudhu atau hadits yang palsu.
Doa Sholat Dhuha

Sebenarnya tidak ada doa yang khusu yang Nabi ajarkan sesudah sholat dhuha. Hal ini yang menyebabkan para ulama tidak mencantunkan doa sesudah sholat dhuha pada kitab fikihnya. Seperti Fiqih Manhaji Imam Syafi’i, Fiqih Islam wa Adillatuhu, atau Fikih 4 Madzhab. Sehingga diperbolehkan untuk berdoa apa saja asal yang baik-baik.
Di kalangan masyarak Indonesia ada doa sholat dhuha yang populer, yakni:
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Doa ini tidak berasal dari hadits Nabi Shalalahu alaihi wasalam. Doa ini dicantumkan oleh Asy Syarwani di dalam kitabnya Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.
Sholat Dhuha Berjamaah

Para ulama berpendapat bahwasannya shalat sunnah diperbolehkan dengan berjamaah atau sendiri sebab Nabi Shalalahu alaihi wasalam pernah mengerjakan keduanya, akan tetapi yang paling sering dilakukan oleh Nabi adalah dengan mengerjakan sholat sendirian atau munfarid. Pada intinya shalat sunnah utamanya dilakukan dengan sendirian dan lebih utamanya lagi dikerjakan di ruamh. Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam bersabda:
فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ
“Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari no. 731)
7 Keutamaan atau Fadhilah Sholat Dhuha
Berikut ini 7 keutamaan bagi orang yang biasa mengerjakan sholat dhuha:

1. Sholat dhuha merupakan salah satu wasiat Nabi Muhammad Shalalahu alaihi wasalam
Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, berkata :
Nabi Shalalahu alaihi wasalam mewasiatkan kepada aku 3 hal yaitu: puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha 2 rakaat, dan sholat witir sebelum tidur.
2. Mengganti sedekah dengan seluruh persendian
Nabi Shalalahu alaihi wasalam bersabda yang artinya “Pada pagi hari seluruh persendian kalian harus disedekahkan . Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu juga amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa diwakili dengan mengamalkan sholat Dhuha dua rakaat” HR. Muslim.
3. Sholat dhuha merupakan kebiasaan orang yang suka bertaubat
Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam bersabda yang artinya “sholatnya orang-orang yang suka bertaubat adalah sholat pada saat anak unta kepanasan karena terik matahari.” HR. Muslim.
4. Jaminan dipenuhinya kebutuhan di sore harinya
Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam bersabda “Allah Ta’ala berfirman yang artinya:: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan 4 rakaat sholat di awal siang (di waktu dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” HR. Ahmad.
5. Mendapat pahala seperti orang yang haji dan umroh
Nabi Shalalahu alaihi wasalam bersabda yang artinya “ Barangsiapa yang melaksanakan sholat shubuh secara berjamaah lalu duduk sambil berdzikir kemudian ia melaksanakan sholat 2 rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh. Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna, dan sempurna.” HR. Tirmidzi.
6. Sholatntya para Awwabin (Orang yang kembali taat)
Nabi Shalalahu alaihi wasalam bersabda yang artinya “Tidaklah menjaga sholat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah sholat awwabin.” HR. Ibnu Khuzaimah.
7. Mendapat pahala seperti orang yang mendapatkan banyak harta rampasan perang
Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam mengutus sekelompok pasukan perang, lalu utusan ini membawa banyak harta rampasan perang dan pulangnya cepat. Para sahabat berkomentar, “Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat pasukan yang lebih cepat membawa ghanimah melibihi utusan ini.” Kemudian Rasulullah menjawab: “Maukah aku sampaikan keadaan yang lebih cepat pulang membawa kemenangan dan lebih banyak membawa rampasan perang? Yaiut seseorang berwudhu dengan sempurna di rumahnya kemudian pergi ke masjid lalu (tetap di masjid) dan diakhiri dengan sholat Dhuha. Maka orang ini lebih cepat kembali pulang membawa kemenangan dan lebih banyak rampasan perangnya.” HR. Abu Ya’la.
Semoga saja Allah memudahkan kita untuk selalu istiqomah untuk menjalankan ibadah sholat dhuha